
ROUTING STATIC
Pernahkah kita berada di sebuah pertigaan atau perempatan jalan dan disitu
terdapat penunjuk arah, masing-masing arah di tandai, kalau ke belok kanan ke
mana, ke kiri kemana dan seterusnya. Artinya jika kita hendak menuju suatu
daerah maka tentu kita akan meilih rute yang menuju ke arah tujuan kita di
perempatan tersebut dengan melihat papan penunjuk arah. Analogi diatas juga terjadi
dalam jaringan, internet sebuah jalan yang menghubungkan banyak tempat dan
jutaan rute yang bisa dipilih.
Perangkat jaringan yang ditugasi sebagai penunjuk arah ialah Router dan
daftar arah disimpan dalam sebuah tabel yang disebut Routing Table. Sama
seperti papan penunjuk arah yang tentunya tidak serta merta ada namun harus
dibuat, maka Routing pun harus dibuat terlebih dahulu. Router akan langsung
mengenali rute yang terhubung langsung dengannya, namun ia tidak akan pernah
tahu rute lain yang tidak terhubung langsung.
Pada suatu jaringan bisnis berskala besar atau enterprise yang terdiri dari
banyak lokasi yang tersebar secara remote, maka komunikasi antar site dengan
management routing protocol yang bagus adalah suatu keharusan. Baik static
route ataupun dynamic routing haruslah di design sedemikian rupa agar sangat
efficient
Suatu static route adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan
routing table dengan konfigurasi manual.Dalam skala jaringan yang kecil yang
mungkin terdiri dari dua atau tiga router saja, pemakaian static route lebih
umum dipakai. Static router (yang menggunakan solusi static route) haruslah di
configure secara manual dan dimaintain secara terpisah karena tidak melakukan
pertukaran informasi routing table secara dinamis dengan router-router
lainnyarouting table dengan konfigurasi manual.
Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu
route untuk setiap jaringan didalam internetwork yang mana dikonfigure secara
manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus dikonfigure
untuk mengarah kepada default route atau default gateway agar cocok dengan IP
address dari interface local router, dimana router memeriksa routing table dan
menentukan route yang mana digunakan untuk meneruskan paket.
Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP paket
berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia
mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan menemukan
kecocokan entry – suatu entry yang menyatakan kepada router kemana paket
selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entry yang ada dalam
routing table, dan tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang
paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing
table yang tepat dan benar.
Untuk dapat melakukan perutean, suatu router, atau entitas apapun yang
membangun routing , melakukan beberapa langkah berikut ini:
1. Mengetahui Alamat tujuan – Ke
tujuan (alamat) mana sesuatu yang dirutekan dikirim?
2. Mengenali sumber-sumber
informasi perutean – Dari sumber-sumber (router-router lain) mana saja suatu
router dapat mempelajari jalur-jalur menuju tujuan?
3. Menemukan rute-rute –
Jalur-jalur atau rute-rute mana saja yang mungkin dapat dilalui untuk mencapai
alamat tujuan?
4. Memilih jalur atau rute –
Memilih jalur atau rute terbaik untuk menuju alamat tujuan yang dimaksud.
5. Memelihara dan memverifikasi
informasi routing – Apakah jalur-jalur ke tujuan yang telah diketahui masih berlaku dan benar?
Pada suatu sistem jaringan komputer, router mempelajari informasi routing
dari sumber-sumber routing -nya yang terletak di dalam tabel routing ( routing
table ). Router akan berpedoman pada tabel ini untuk menyatakan port mana yang
digunakan mem-forward paket-paket yang ditujukan kepadanya.
1. Jika jaringan tujuan
terhubung langsung dengan router, maka router sudah mengetahui port mana yang
digunakan untuk mem-forward paket.
2. Jika jaringan tujuan tidak
terhubung langsung dengan router, maka router harus mempelajari rute terbaik
untuk mem-forward paket ke tujuan.
Static route terdiri dari command-command konfigurasi sendiri-sendiri untuk
setiap route kepada router. sebuah router hanya akan meneruskan paket hanya
kepada subnet-subnet yang ada pada routing table. Sebuah router selalu
mengetahui route yang bersentuhan langsung kepada nya – keluar interface dari
router yang mempunyai status “up and up” pada line interface dan protocolnya.
Dengan menambahkan static route, sebuah router dapat diberitahukan kemana harus
meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung
kepadanya.
Yang harus diperhatikan disini adalah bahwa network yang akan dirouting
adalah network yang tidak terhubung secara langsung (Undirectly Connected) pada
router yang akan anda buat tabel routingnya. Artinya disini sebagai
administrator dalam sebuah jaringan harus benar-benar memahami tooplogi
jaringan yang dibuat. Hal ini sangatlah mutlak untuk mengetahui berapa banyak
network yang ada, network mana yang terhubung secara langung maupun tidak
terhadap sebuah router. Untuk membuat static routing dapat menggunakan perintah
:
Keterangan :
[Dest_net] adalah alamat jaringan yang dituju
[Dest_netmask] adalah subnet mask jaringan yang dituju
[Next_hope] adalah IP Address dari gateway, biasanya IP address router yang
berhubungan langsung. Sebagai contoh perhatikan gambar dibawah ini.
Untuk lebih memahami perhatikanlah gambar berikut ini, berserta
langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat static routing pada jaringan kita
Dari gambar topologi diatas maka dapat anda deskripsikan beberapa hal :
1. Terdapat 3 buah jaringan yang
berbeda alamat
Network 192.168.1.0 dengan
netmask 255.255.255.0
Network 10.10.10.0 dengan netmask
255.255.255.252
Network 172.16.16.0 dengan
netmask 255.255.255.0
Perhatikan gambar dibawah ini untuk lebih memperjelas anda :
1. Terdapat dua buah router yaitu
router dengan nama audrill dan Sting
2. Informasi jaringan dapat
disebutkan dalam tabel sebagai berikut :
Router Audrill
Router Sting
Directly Network
Undirectly Network
Directly Network
Undirectly Network
192.168.1.0/24
172.16.16.0/24
10.10.10.0/30
192.168.1.0/24
10.10.10.0/30
172.16.16.0/24
Yang harus anda pahami adalah bahwa static routing merupakan sebuah
kegiatan, membuat tabel routing untuk seluruh jaringan (Undirectly Connected)
pada setiap router. Yang perlu anda lakukan adalah mengetahui berapa jumlah
keseruhan jaringan. Static routing
artinya meroutekan jaringan yang tidak terhubung secara langsung dengan router
yang dimaksud. Hal ini harus dilakukan untuk semua router yang ada didalam
jaringan hingga jaringan mengalami kondisi konvergen.
Sehingga bentuk static routing dari masing-masing router dapat dituliskan
dengan :
Pada Router Audrill :
Ip route 172.16.16.0
255.255.255.0 10.10.10.2
Pada Router Sting :
Ip route 192.168.1.0
255.255.255.0 10.10.10.1
Keuntungan Static Routing
Keuntungan:
· Jalur routing mudah
diprediksi
· Tidak membutuhkan proses
update routing table.
· Mudah dikonfigurasi untuk
network kecil.
Kerugian Static Routing
Kerugian:
· Tidak cocok untuk network
berskala besar.
· Tidak dapat beradaptasi terhadap
penambahan router karena konfigurasi pada tiap router harus dirubah.
· Tidak dapat beradaptasi
terhadap munculnya link failure pada salah satu jalur.
Contoh Routing Static
Terdapat 3 jaringan
A,B,C:
A = 10.1.2.0 - 10.1.2.127
(SM=255.255.255.128)
B = 10.1.2.128 - 10.1.2.159
(SM =255.255.255.224)
C = 10.1.2.160 - 10.1.2.191
(SM=255.255.255.224)
Konfigurasikan agar semua jaringan dapat saling berkomunikasi!
Konfigurasi client di tiap
jaringan
— 10.1.2.0/25 = Default gateway diarahkan ke 10.1.2.1
# route add -net default
gw 10.1.2.1
— 10.1.2.160/27 = Default gateway diarahkan ke 10.1.2.161
# route add -net default
gw 10.1.2.161
— 10.1.2.128/27 = Gateway ke
10.1.2.0/25 melalui 10.1.2.129 dan gateway ke 10.1.160/27 melalui 10.1.2.130
# route add -net
10.1.2.0/25 gw 10.1.2.129
# route add -net
10.1.2.160/25 gw 10.1.2.130
Konfigurasi Router A
# route add -net
10.1.2.0/25 gw 10.1.2.129
Konfigurasi Router B
#route add -net
10.1.2.160/27 gw 10.1.2.130
q Contoh sintaks manajemen tabel
routing
§ Menambahkan tabel routing default
gateway
# route add
-net default gw 10.10.1.1
Menambahkan tabel routing
tujuan dengan gateway tertentu.
Contoh tujuan
167.205.207.160/28 melalui gateway=10.10.1.1
# route add
-net 167.205.207.160/28 gw 10.10.1.1
Menghapus tabel routing
tujuan dengan gateway tertentu.
Contoh tujuan
167.205.207.160/28 melalui gateway=10.10.1.1
# route del
-net 167.205.207.160/28 gw 10.10.1.1
0 Komentar motherboard routing
Posting Komentar